Jumat, 28 Juni 2019

Damian Lizio pemain gelandang persebaya surabaya

Gelandang Persebaya, Damian Lizio, punya kenangan dalam keikutsertaan di Copa America. Dia pernah tampil di Copa America bersama Timnas Bolivia dalam edisi 2015. Saat itu Damian Lizio masuk skuat arahan Mauricio Soria. Timnas Bolivia tergabung di Grup A bersama Chile, Ekuador, dan Meksiko. Bolivia mampu menembus fase gugur setelah menjadi runner-up di bawah Chile, yang menjadi juara Grup A. "Saya punya pengalaman menghadapi pemain kelas dunia seperti, (Arturo) Vidal, Claudio Bravo, Alexis Sanchez, dan lainnya. Di grup itu, saya punya pengalaman menyenangkan, meski saat melawan Chile kami kalah," kata Lizio kepada Bola.com belum lama ini. Kekalahan yang dimaksud Lizio adalah saat dibantai 0-5 oleh Chile di fase grup. Bolivia tidak melaju jauh. Timnas berjulukan La Verde itu tumbang 1-3 dari Peru di fase perempat final Copa America 2015, yang berlangsung di Chile. Lizio memilih nomor punggung 11 saat tampil di Copa America 2015. Pemain kelahiran 30 Juni 1989 itu tampil dalam tiga dari empat laga yang dimainkan oleh Timnas Bolivia. Dalam jumlah itu, Lizio tercatat tampil selama 146 menit tanpa mencetak gol dan assist. Copa America 2015, yang akhirnya dimenangi Chile, merupakan satu-satunya turnamen bergengsi yang diikuti Lizio bersama Timnas Bolivia. Selain itu, dia hanya tampil dalam beberapa laga persahabatan dan ajang kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL atau Amerika Latin. "Saya memang tidak memiliki banyak kesempatan di Copa America. Tapi, turnamen itu menjadi pertemuan bagi kami, sesama pesepak bola di Amerika Latin. Selalu menyenangkan bertemu dengan mereka dan belajar banyak hal," ucap mantan pemain River Plate itu. "Sekarang, Copa America 2019 sedang berlangsung di Brasil. Sayang, Bolivia gagal lolos ke fase gugur. Tapi, saya masih menyaksikannya untuk mengobati kerinduan lewat tayangan streaming," imbuh Damian Lizio. (bolacom)

support by @premier189.official
#damianlizio #persebaya #persebayanews #Bonek #premier189 #bolacom

Djanur mendapat kartu kuning

Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman mendapat kartu kuning setelah pertandingan kontra Madura United berakhir. Duel bertajuk Derbi Suramadu itu berakhir 2-1 untuk Madura United dalam leg kedua perempat final Piala Indonesia 2018 di Stadon Gelora Madura, Pamekasan, Kamis (27/6/2019). Pria yang akrab disapa Djanur itu mulanya menghampiri wasit yang berada di tengah lapangan setelah pertadingan selesai. Dia kemudian terlihat menyampaikan sesuatu. Tak lama, wasit Dodi Setia Purnama justru memberikan kartu kuning. “Saya datangi wasit tadi ke tengah lapangan. Saya bertanya baik-baik, tapi dia menjawab dengan kartu, tidak ngomong apa-apa,” kata Djanur dalam jumpa pers setelah pertandingan. “Coach Djanur, silahkan (menunjukkan gesture mempersilakan pergi), kemudian (memberi) kartu. Saya bilang, ‘kenapa tidak berani beri penalti? Saya hanya bicara itu. Ya sudah saya terima,” imbuhnya. Pelatih berusia 60 itu ingin bertanya kepada wasit terkait insiden yang terjadi di kotak penalti pada babak kedua. Sebelumnya, pihak Persebaya Surabaya merasa seharusnya mendapatkan dua penalti dalam pertandingan ini. (bolacom)

support by @premier189.official
#djajangnurjaman #persebaya #persebayanews #bonek #premier189 #bolacom